Sinar Misterius Terlihat di Luar Angkasa dari Makam Mbah Priok Yang Terancam Tergusur

Mbah Priok atau wali Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi’i Sunnira adalah penyebar agama Islam di Batavia pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya pula yang menjadi asal mula daerah Tanjung Priok.

Kekeramatan makam Mbah Priok, dikabarkan membuat tercengang para ilmuwan luar negeri. Pengurus makam, Habibina menuturkan, para ilmuwan tersebut melihat sinar yang memancar dari makam hingga ke luar angkasa!.

Habibina menyebutkan, pada 14 Maret 2000 lalu beberapa orang asing yang mengaku utusan dari berbagai negara, seperti Amerika, Jerman, Rusia, dan Australia, mendatangi ahli waris. Para ilmuwan ini, kepada ahli waris menuturkan, mereka melihat dari satelit terdapat sinar yang memancar dari Indonesia. Mereka menduga sinar tersebut merupakan senjata laser. Kemudian orang-orang asing itu mendatangi lokasi untuk mencari sinar laser yang menurut mereka itu adalah senjata laser. Ketika dilihat ternyata berasal dari makam kramat Mbah Priok.

Habibina mengungkapkan, jika makam Mbah Priok merupakan makam wali yang seharusnya dihormati. Ahli waris mempercayai, makam Mbah Priok merupakan paku bumi yang dijaga keberadaannya oleh malaikat dan Allah SWT.

Disebutnya, pihak-pihak yang bernafsu menggusur makam Mbah Priok, merupakan orang-orang yang tidak mengerti kesucian wali. “Minimal kalau mereka tidak mengerti wali, harus menghormati makam ini adalah makam sejarah, yang pertama kali menamai Tanjung Priok,” tuturnya.

Bekas penjajah bumi nusantara pun, Belanda, menghormati keberadaan makam yang berada di pinggir laut itu. Bahkan Belanda sempat berpesan, jika makam keramat ini tidak boleh diganggu, dibongkar, atau pun dipindahkan.

Namun ancaman penggususran sepertinya mulai tak terhindarkan hari ini dengan serbuan aparat satpol PP yang memberangus kesucian makam ini. Penyebab terancamnya keberadaan Makam Kramat ini adalah karena letaknya yang berada di tengah kawasan Bisnis TPK Koja. Hal inilah  membuat makam ini menjadi rebutan bisnis keserakahan Orang. terlepas dari itu, pemerintah juga harus sadar bahwa situs ini termasuk bagian dari sejarah kota Jakarta yang harus dilestarikan dan dilindungi. Lagi-lagi keserakahan manusia akan terus menguasai jiwa yang tersesat dan rusak. dan setan-setan pun akan gembira atas manusia-manusia yang saling bertikai dengan keserakahannya.

disarikan dari vivanews.com

Peran PMII Dalam Menjawab Tantangan Kebudayaan Indonesia

Oleh: Anas Apriyadi

Dalam pengertiannya kebudayaan bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Indonesia tentunya memiliki kebudayaan yang sangat khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Kebudayaan Indonesia terbentuk dengan sangat unik. Kepulauan Indonesia yang terbentang luas menghasilkan bermacam-macam kebudayaan yang berbeda-beda. Ditambah lagi dengan persentuhannya budaya lokal dengan budaya dari luar seperti kebudayaan yang dibawa Hindhu-Buddha, Islam, maupun kolonial barat (meskipun budaya barat lebih banyak mudharat daripada manfaatnya). Persentuhan dan akulturasi budaya itu bersinergi dengan apik dalam tiap masa dan akhirnya membentuk kebudayaan masyarakat Indonesia saat ini.

Dalam perjalanannya saya melihat ada beberapa tantangan yang dihadapi kebudayaan Indonesia di masa kini. Tantangan ini terjadi dari dua sisi, dari dalam dan dari luar. Dari dalam misalnya, bermacam-macam kebudayaan yang berbeda dari tiap daerah, etnis, maupun agama yang ada di Indonesia bisa menimbulkan disintegrasi kebudayaan jika tidak ada rasa pluralisme dan saling menghormati. Dari luar, tentu saja kita tahu bahwa gencarnya arus globalisasi termasuk globalisasi kebudayaan membuat banyak penetrasi kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia baik melalui TV, film, gadget, dan sebagainya yang dapat membawa pengaruh buruk bagi kebudayaan kita.

Sebagai mahasiswa kita harusnya mempunyai peranan penting dan posisi strategis untuk bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi kebudayaan Indonesia ini. Dengan kapasitas intelektualnya mahasiswa memiliki tingkat kesadaran sosial yang relatif lebih tinggi dalam masyarakat sehingga harus mampu memilah-milah baik-buruknya kebudayaan yang masuk, maupun mengusahakan konsensus dan saling memahami antar kebudayaan Indonesia yang berbeda-beda, dalam hal ini saya menganggap mahasiswa bisa menjadi motor penggerak untuk menjawab tantangan kebudayaan itu dalam masyarakat. Namun, kecenderungan mahasiswa sekarang pada umumnya malah menjadi motor penggerak bagi tantangan-tantangan kebudayaan itu. Kapasitas intelektual dan kemampuan memperoleh informasi dan budaya dari dunia luar malah membuat mahasiswa cenderung latah dengan budaya luar yang masuk dan menganggap kebudayaan luar yang lebih modern dan glamor lebih cocok dengan kapasitas intelektual mereka dan menganggap kebudayaan bangsa sendiri sudah kuno dan tak cocok bagi mereka. Bila terhadap kebudayaan sendiri saja perhatiannya sudah kurang bagaimana bisa menjawab tantangan selanjutnya untuk mengatasi disintegrasi budaya Indonesia.

Melihat keadaan seperti itu gerakan mahasiswa mempunyai peran penting sebagai bagian dari sekelumit mahasiswa yang peduli pada masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat dan bangsa ini. Dalam hal ini saya tekankan pada organ gerakan mahasiswa dimana kita berada yaitu PMII. PMII punya peluang untuk dapat berperan menjadi motor untuk menjawab tantangan-tantangan kebudayaan Indonesia. Secara manhaj PMII yang menganut ahlus sunnah wal jamaah (aswaja) yang juga merupakan ciri khas masyarakat Indonesia khususnya Islam di Indonesia sebagai metode pergerakan dalam bersikap termasuk dalam hal kebudayaan. Dalam hal ini empat nilai aswaja yaitu tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan ta’adul (adil) harus diterapkan dalam menjawab tantangan ini. Secara historis pun PMII juga mewarisi ajaran aswaja yang diajarkan oleh wali songo dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara, dan kita tahu bagaimana para wali menyebarkan Islam di Nusantara tidak lain adalah dengan akulturasi budaya, antara budaya Islam (luar) dan budaya lokal. Tidak lupa juga secara historis PMII lahir dari NU yang konsen akan kebudayaan Indonesia dengan Lesbumi-nya yang kala itu mampu menjadi benteng kebudayaan lokal dari berbagai ideologi luar dan disintegrasi kebudayaan. Dengan kenyataan di atas secara genetis PMII memang seharusnya mampu berperan lebih dalam menghadapi tantangan-tantangan kebudayaan Indonesia.

Dalam menjalankan perannya itu keempat nilai aswaja bisa menjawab tantangan kebudayaan, dengan mengembangkan sikap moderat, toleran, seimbang, dan adil dalam menyikapi tiap masalah kebudayaan baik dari dalam berupa disintegrasi kebudayaan, maupun dari luar berupa penetrasi kebudayaan asing. Selain itu prinsip al-muhafazatu ‘ala al-qadim al-salih wa al-akhdzu bi al-jadid al-aslah atau menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik menjadi prinsip yang tepat sebagai landasan melestarikan kebudayaan kita agar tetap bertahan dan mengembangkan dengan kebudayaan baru yang lebih baik nantinya tanpa meninggalkan kebudayaan asli kita.

Tidak sekedar itu, perlu ada langkah nyata didasarkan atas karakteristik yang dimiliki PMII di atas untuk merealisasikan peran dalam menawab tantangan kebudayaan. Sebagai gerakan mahasiswa yang bisa dilakukan PMII seperti mewacanakan pemikiran tentang kebudayaan, saya pernah membaca dulu PMII Gadjah Mada pada masa jayanya pernah menerbitkan buletin Seloka yang memfokuskan wacana seni dan budaya. Saya rasa dengan mewacanakan seni dan budaya dapat mengilhami mahasiswa dan masyarakat untuk lebih peduli pada budaya Indonesia. PMII perlu juga mengagendakan advokasi kebudayaan pada masyarakat maupun pemerintah, sebagai gerakan mahasiswa penting bagi PMII untuk mengawal berbagai kebijakan pemerintah dalam hal kebudayaan apakah baik atau tidak bagi kebudayaan kita. Menggalakkan pemahaman kebudayaan kepada masyarakat juga harus dilakukan sebagai bentuk advokasi kebudayaan pada masyarakat. Hal yang paling penting adalah dari diri kita sebagai individu dalam pergerakan, kita juga harus lebih peduli pada kebudayaan Indonesia. mari berkaca pada diri kita, sudahkah kita berperan melestarikan dan mengembangkan kebudayaan kita sendiri? Sekecil apapun peran kita amat bermakna bagi kebudayaan kita yang sedang mengalami banyak tantangan. Dengan aktif berperan untuk turut menjawab tantangan kebudayaan Indonesia mulai dari diri kita sendiri untuk selanjutnya terakumulasi dalam organ gerakan mahasiswa yang memainkan peran dalam masyarakat maka perlahan tantangan kebudayaan Indonesia akan terjawab.

Ditulis sebagai syarat mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Gadjah Mada 2010

Inilah 10 Nominasi Spesies Hewan yang Paling Terancam Punah di Dunia

Dan Inilah 10 Nominasi Spesies Hewan yang Paling Terancam Punah di Dunia. Jumlah satu spesies yang hampir punah sangat sedikit mulai daribeberapa ribu sampai ada spesies yang tinggal satu.  Diurutkan dari yang lebih banyak ke yang paling sedikit jumlahnya.

10. Panda (Ailuropoda melanoleuca)
Lokasi: China
Jumlah: Kurang dari 2000 Ekor
Penyebab: Kehilangan Habitat, hutan bambu.

9. Borneo-Pygmy Elephant (Gajah Kalimantan) (Elephas maximus borneensis)
Lokasi: Kalimantan Utara
Jumlah: Kurang dari 1500 ekor.
Peyebab: Terdesak oleh perkebunan kelapa sawit.

8.Black-Footed Ferret (Mustela nigripes)

(sejenis musang)
Lokasi: North American great plain (Amerika Utara)
Jumlah: Kurang dari 1000 ekor
Penyebab: kehilangan habitat.

7. Macan Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
Lokasi: Indonesia
Jumlah: Kurang dari 600 ekor.
Penyebab: Terdesak oleh populasi manusia. sebagian besar hewan ini hidup di kawasan hutan lindung, hanya sekitar 100 ekor yang hidup di luar hutan lindung dan di luar jangkauan manusia.

6. Gorila Cross-River (Gorilla gorilla diehli)
Lokasi: Nigeria dan Kamerun
Jumlah: Diperkirakan kurang dari 300 ekor
Penyebab: Sempat dinyatakan punah pada tahun 1980-an, namun ternyata masih bertahan. penyebab utama kepunahannya adalah diburu untuk dagingnya dan terdesak oleh populasi manusia.

5. Vaquita (Phocoena sinus)

(spesies cetaceans/ sejenis lumba-lumba)
Lokasi: Gulf of California
Jumlah: Diperkirakan antara 200 – 300 ekor
Penyebab: Rendahnya daya jelajah hewan ini dan mudahnya hewan ini tersangkut di jaring nelayan.

4. Mekong Giant-Catfish (Pangasianodon gigas)

(Sejenis lele raksasa)
Lokasi: Daerah Sungai Mekong Asia Tenggara
Jumlah: Diperkirakan hanya ratusan
Penyebab: Dipancing orang karena ukurannya yang besar sekali. ikan terbesar yang pernah dipancing tercatat beratnya 293 kg.

3. Golden-Headed Langur (Trachypithecus p. poliocephalus)

(sejenis monyet)
Lokasi: Vietnam
Jumlah: Kurang dari 70 ekor
Penyebab: Kehilangan Habitat. Sudah mulai dilindungi sejak tahun 2000.

2. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Lokasi: Indonesia dan Vietnam
Jumlah: Diperkirakan kurang dari 60 ekor
Penyebab: Diburu karena cula nya dan deforestasi hutan oleh manusia

1. Lonesome George (Geochelone nigra abingdoni)

(Kura-kura raksasa galapagos)
Lokasi: Pinta (sebuah pulau di kepulauan galapagos), sejak 1972 telah dipindahkan ke charles darwin research station di pulau santa cruz.
Jumlah: 1
Penyebab: Diburu untuk daging dan cangkangnya, kalah kompetisi makanan oleh kambing (populasi pendatang yang dibawa manusia).

Ilmuwan sudah berusaha mencomblangi george (90th) sejak tahun 1993, namun george yang merasa belum siap kawin menolak untuk kawin. barulah di tahun 2008 setelah 36 tahun ditangkap, george merasa siap lahir batin untuk kawin dan akhirnya mendapatkan 2 kura-kura betina yang sejenis namun dengan subspecies yang berbeda. perkawinannya sempat membuahkan telor yang sayang sekali tidak subur. kabar terakhir pasangan ini mengahasilkan 5 telor, sayangnya belum ada kabar apakah telor tersebut fertile.

Sungguh malang sekali nasib spesies hewan-hewan yang hampir musnah di muka bumi. Mungkin kelak anak cucu kita hanya tinggal mendengar cerita-cerita hewan ini yang telah punah. Manusia jelas juga punya andil terdesaknya spesies-spesies ini. Perburuan hewan, penebangan hutan yang semakin marak, dan perambahan habitat semakin mendesak spesies-spesies ini ke jurang kepunahan. masih belum terlambat bagi kita jika ingin membantu memikirkan penyelamatan makhluk ciptaan Tuhan ini, walaupun dengan cara sekecil apapun.

Ketika Iblis Membangkang Kepada Allah

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, “Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah.”
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, “Aku membuat apa yang aku kehendaki.” Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emapt, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, “Apakah yang membuat kamu menangis?” Lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.”
Firman Allah bagi bermaksud, “Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku.”
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, “Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.”
Berkata lagi iblis, “Tambahkanlah lagi untukku.” Allah berfirman yang maksudnya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”
Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Lalu Allah berfirman dengan maksud, “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.”

Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram.”

“Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka.” (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : “Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan.”

Survei: 30 Persen Pengemis di Arab Saudi Bukan Orang Miskin

Tidak semua pengemis yang berkeliaran di Arab Saudi miskin, beberapa di antara mereka ada yang punya rekening di bank.

Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan departemen pemberantasan pengemis Arab Saudi. Hasil survei menunjukkan bahwa 90 persen pengemis yang ada di Arab Saudi adalah warga negara asing, dan 30 persen di antara mereka tidak benar-benar miskin. Mereka menjadi pengemis karena ingin mendapatkan banyak uang dengan cepat.

Dari hasil survei juga diketahui bahwa 40 persen pengemis yang sering berkeliaran di jalan-jalan raya atau mangkal di depan supermarket-supermarket, rumah-rumah sakit dan masjid-masjid, biasanya masih satu keluarga.

Dewan Kementerian Arab Saudi, baru-baru ini membentuk komisi tingkat tinggi yang tugasnya menyiapkan rencana nasional untuk mengatasi problem pengemis di negeri itu. Dewan kementerian juga memutuskan agar semua pengemis dikirim ke kementerian sosial guna dibina dan diberi pelatihan dan pekerjaan. Tahun lalu, departemen yang mengurusi para pengemis ini menangkap sekitar 23. 711 pengemis, 3. 573 di antarannya adalah warga Arab Saudi.

“Kementerian selayaknya melakukan apa yang penting dilakukan untuk orang-orang cacat dan pengemis anak-anak dalam jangka waktu 24 jam setelah mereka ditangkap. Pengemis yang bukan warga Arab Saudi akan ditangkap dan diserahkan ke departemen urusan paspor, untuk dilakukan tindakan hukum terhadap mereka, ” demikian keterangan salah seorang menteri Saudi.

Di beberapa kota besar di Kerajaan Arab Saudi, keberadaan pengemis menjadi hal yang biasa. Para pengemis ini berusaha mendapatkan belas kasihan dari orang lain dengan menceritakan penyakit dan cacat tubuh yang dideritanya. Mereka juga mengenakan pakaian yang compang-camping dan terkadang membawa anak-anak kecil. Padahal di paspor para pengemis yang bukan warga negera Arab Saudi, di kolom pekerjaan tertulis bahwa pekerjaan mereka adalah pebisnis.

Seorang pengemis perempuan mengaku punya rekening di bank di negara asalnya dengan jumlah uang yang cukup banyak. Sementara seorang pengemis yang duduk di depan masjid dan berpura-pura cacat, lari begitu melihat aparat yang biasa merazia para pengemis.

Para pengemis dengan cerdiknya menggunakan berbagai cara untuk membuat orang iba. Ada di antara pengemis yang mengenakan baju bagus, ke sana kemari menceritakan cerita sedih agar orang bersimpati dan memberi mereka uang. Ada juga pengemis yang minta 10 riyal Saudi untuk mereparasi tempat bensin mobilnya dengan alasan uangnya ketinggalan di rumah. Pengemis lainnya ada yang terang-terangan minta 20 sampai 25 riyal dengan alasan untuk pengobatan orang tuanya yang sakit. Bahkan ada beberapa perempuan yang lalu-lalang dengan limousine, tapi meminta anda uang untuk bayar taxi dengan alasan yang macam-macam.

Mafia Perdagangan Anak

Dari sebuah studi yang pernah dilakukan, jumlah pengemis anak-anak terbesar ditemukan di Jeddah, kemudian di Madinah 15 persen dan Riyadh 7 persen. Keberadaan pengemis anak-anak menurut UNICEF tidak lepas dari adanya penyelundupan anak-anak di bawah umur untuk dipekerjakan. Diduga, jaringan mafia internasional perdagangan anak, mendapatkan keuntungan sebesar 22 milyar dollar dari bisnis haram itu.

Sebuah komite di Dewan Regional Makkah sudah melakukan upaya untuk mencegah beroperasinya para mafia perdagangan anak-anak ini. Caranya dengan memberlakukan pencantuman sidik jari bagi para jamaah haji dan mengurangi visa umroh bagi negara-negara yang sudah teridentifikasi banyak mengirim para pengemis ke Saudi.

Direktur departemen pemberantasan pengemis di Jeddah Saad al-Shahrani mengatakan, 90 persen pengemis yang ada di Saudi berasal dari negara lain. “Kami sudah memperhatikan, pengemis banyak bermunculan di sekitar akhir bulan, saat para pegawai kantor baru menerima gaji, ” katanya.

Menurut al-Shahrani, dari beberapa pengemis yang tertangkap, ada yang memiliki jumlah uang yang cukup banyak. Seorang pengemis yang datang ke Saudi dengan visa umroh bisa mengumpulkan uang sebesar 72 ribu riyal Saudi.

“Baru-baru ini, kami menangkap seorang pengemis asal Asia dengan uang sebesar 42 ribu riyal ditangannya. Kami menyerahkannya pada polisi untuk diinvestigasi bagaimana ia mendapatkan uang tersebut. Jika terbukti uang itu berasal dari mengemis, uangnya akan disita dan diserahkan ke lembaga sosial, ” sambungnya.

Shahrani meminta kerjasama warga Saudi dan warga negara asing lainnya untuk memberantas para pengemis. “Cara paling mudah untuk menghapus peminta-minta adalah dengan tidak memberikan uang pada mereka, ” tukasnya.

Saat ini, Shahrani telah mengerahkan enam tim aparat yang tugasnya merazia para pengemis di sejumlah tempat di kota Jeddah. (ln/arabnews)